Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984. Di tahun ke-39 ini, tema HAN yang diterbitkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan lima sub-tema, dan salah satunya adalah “Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas”.
Benih lahirnya Sahabat Anak yang dimulai dari Jambore Anak Jalanan perdana tahun 1997 pun dalam rangka peringatan HAN. Seiring waktu, Jambore digelar setiap tahun dengan mengusung tema tentang hak-hak anak, dan sejak tahun 2006 berubah nama menjadi Jambore Sahabat Anak/JSA (yang diinisiasi oleh anak-anak peserta Jambore sendiri).
Tema JSA tahun 2023 ini adalah “AKU GEMILANG” (Gesit Meraih Mimpi Cemerlang), yang mengangkat Hak Anak Mendapatkan Pendidikan. Tema JSA ke-25 ini diusulkan oleh anak-anak binaan Sahabat Anak dalam forum grup diskusi (FGD) di akhir tahun 2022 lalu. Logo JSA pun diadopsi dari lomba logo yang diadakan Sahabat Anak di awal tahun 2023. Inilah semangat JSA: mendengarkan suara anak dan merealisasikan Hak Partisipasi Anak.
JSA yang digelar Sabtu-Minggu 22-23 Juli 2023 di Buperta Ragunan, Jakarta Selatan, diikuti 400 peserta anak marginal dari berbagai area di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, hingga Cianjur (anak-anak terdampak gempa). Sesuai dengan metode JSA, tiap dua anak didampingi satu volunter pendamping, sehingga acara perkemahan dua hari satu malam itu melibatkan 200 volunter pendamping, 50 volunter panitia, dan 50 tim kerja (medis, logistik, games, workshop).
Kemeriahan JSA sudah terasa mulai dari kedatangan para peserta yang meneriakkan yel-yel dan sambutan panitia yang tak kalah semangat. Absennya JSA selama pandemi harus diakui menjadi salah satu alasan sebagian besar anak menyambut antusias ajang ini, termasuk volunter pengajar/pengurus area, volunter panitia/aktivis, dan mitra lembaga. Mars JSA, lagu tema “Aku Gemilang”, gerak dan lagu kebangsaan Sahabat Anak “Cuwi-Cuwi”, kembali bergema. Aneka workshop tentang literasi digital (menangkal hoaks, karya cipta digital, kreasi konten, bahasa asing), berbagai lomba dan permainan, panggung hiburan, senam pagi, hias tenda, sharing kelompok – menyatukan relasi adik dan kakak dalam suasana penuh keakraban.
Bertepatan di hari Minggu 23 Juli 2023, sesi peringatan HAN digelar di lokasi dengan membacakan kembali Deklarasi Gerakan Sahabat Anak yang digaungkan sejak tahun 2008. Jambore ditutup dengan pengumuman pemenang aneka lomba dan pemberian gelar tenda-tenda berprestasi.
Momen haru mencuat saat para pendamping diberi kejutan dengan penampilan 11 adik (wakil dari 11 tenda/area) yang menampilkan gerak dan lagu “Guruku Tersayang”, serta saat mereka berlari ke barisannya untuk membagikan gelang persahabatan dan kartu selipan buku sebagai kenangan untuk dibawa pulang. Tak sedikit yang menangis haru, baik kakak maupun adik dampingannya.
Jambore telah usai. Anak-anak telah kembali ke area tinggalnya, kembali bergelut dengan keseharian yang mungkin tidak mudah bagi seorang anak. Kiranya kehadiran Sahabat pasca Jambore bisa diteruskan dengan mengunjungi mereka atau bergabung dalam kegiatan rutin baik di Sahabat Anak maupun mitra-mitra lembaga perlindungan anak lainnya. Agar tiap anak (termasuk anak marginal) dapat terpenuhi hak-haknya, termasuk dalam meraih mimpi cemerlang.
[Penulis: Lina Tjindra – Cofounder & Pembina Sahabat Anak]