SEKOLAH NON FORMAL

Pusat Kegiatan Anak

Berawal dari realita di lapangan bahwa ada sebagian remaja jalanan yang putus sekolah atau belum pernah mengecap pendidikan formal dan tidak terlayani optimal di Bimbingan Belajar Sahabat Anak, maka bermodalkan 4 unit komputer bekas, ruang lantai 2 sekretariat Tambak, 4 pengajar, kurikulum, dan materi belajar seadanya – Pusat Kegiatan Anak (PKA) lahir di awal tahun 2006.

Goal jangka panjang PKA adalah agar siswa menyadari potensi diri dan mampu mengoptimalkannya untuk menjadi individu yang mandiri. Di tahun pertama, tercatat 20 siswa yang merupakan utusan dari area binaan dan mitra Sahabat Anak. Di tahun kedua (2007), meningkat menjadi 25 siswa, dan di tahun 2008 masih bertahan pada angka 25 siswa.
Jam belajar PKA dari Senin hingga Jumat, pukul 09 – 15 WIB, berlokasi di (sejak tahun 2007) rumah sewaan persis di belakang Sekretariat, yang disekat-sekat menjadi ruang kelas, kantor guru, perpustakaan, ruang masak, dan gudang. Materi belajar terdiri dari Pengetahuan Umum (IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris), Ketrampilan/Life-skill (Kuliner, Bengkel, Komputer, Kerajinan Tangan, Pertanian Modern, Tata Rias), Character Building, dan Ekstra Kurikuler (Olahraga, Tari, Drama, Musik).

Tiap siswa PKA diganti biaya transport, disediakan makan siang (belanja dan masak bersama), serta gratis materi belajar, termasuk biaya pendaftaran ujian Kejar Paket (bagi yang berpotensi kembali ke pendidikan formal setara SD, SMP, dan SMA). Hingga saat ini, PKA telah mengembalikan 6 anak ke sekolah formal, 4 siswa ke Pertanian Modern, dan 1 siswa menjadi Asisten Guru mengajar adik-adik kelasnya di PKA.

Sekolah Mandiri

Pada tahun 2013 Sahabat Anak Kota Tua menginisiasi berdirinya sekolah nonformal untuk adik binaan yang putus sekolah yang kami sebut “SEKOLAH MANDIRI”, yang berlokasi di Art Centre, Lantai 2 Museum Mandiri, Kota Tua dengan hari /jam belajar: selasa-jumat /10.00 – 15.00 WIB

Kelas Masak PKA

Salah satu program di PKA/Pusat Kegiatan Anak (sekolah nonformal bagi remaja putus sekolah) adalah Kelas Masak yang dibantu Mbak Wendy, warga sekitar Jalan Tambak yang dengan antusias menerima tawaran Sahabat Anak untuk membantu membimbing para siswa setiap hari sekolah. Sejumlah dermawan pun mendonasikan beras, sarden, dan bahan makanan lainnya.
Menu masak pun disusun, begitu juga para siswa yang bertugas bergiliran. Hasilnya, selain lebih hemat karena bisa untuk dimakan bersama para siswa dan guru PKA pas waktunya makan siang, hasilnya pun lebih nikmat.

Bahan yang segar, diolah dengan “hati” dan kebersamaan yang tercipta selama persiapan dan saat makan bersama… tak tergantikan oleh sajian di restoran kelas atas manapun. Anda ingin turut mencicipi, Sahabat?